Musafir yang Mendamba
kusebutkan namamu di dinding Multazam
kubisikkan namamu di setiap sudut dan waktu ijabah
kubaitkan doa di setiap harap dan putus asa
aku tak tahu apakah Tuhan tlah cemburu padamu
kekhilafan besar yang membuatku lupa pada-Nya
disaat seharusnya kehendak dan nafsu dinihilkan
aku sang musafir yang menyesal
merindukan kembali jalan Tuhannya
terseok-seok langkahku panjang tertinggal
dan aku masih merindukanmu
cintaku padamu tak sedikitpun berubah, begitupun harapanku
tetapi aku harus menemukan Tuhanku
dengan atau tanpa dirimu
atau aku akan tertinggal jauh
.....
semoga Tuhan berkenan memaafkan diriku
No comments:
Post a Comment