Saturday, August 21, 2004

Musafir yang Mendamba

Musafir yang Mendamba

kusebutkan namamu di dinding Multazam
kubisikkan namamu di setiap sudut dan waktu ijabah
kubaitkan doa di setiap harap dan putus asa

aku tak tahu apakah Tuhan tlah cemburu padamu
kekhilafan besar yang membuatku lupa pada-Nya
disaat seharusnya kehendak dan nafsu dinihilkan

aku sang musafir yang menyesal
merindukan kembali jalan Tuhannya
terseok-seok langkahku panjang tertinggal
dan aku masih merindukanmu

cintaku padamu tak sedikitpun berubah, begitupun harapanku
tetapi aku harus menemukan Tuhanku
dengan atau tanpa dirimu
atau aku akan tertinggal jauh

.....

semoga Tuhan berkenan memaafkan diriku