Tuesday, December 17, 2002

"About Inspiration"


Inspiration comes anytime, anywhere. Perjalananan pulang hari ini di Mikrolet M36, dari tempat duduk favorit paling pojok, ngga sengaja mata iseng gue ngeliat ke langit. Reflek dalam hati gue sapa bulan nan terang itu (cieh) dengan sapaan; "Hello Moon!", sambil tersenyum. Bulan setengah rembulan malam ini keliatan terang benderang, karena langit dalam dua hari ini ngga bersentuhan dengan hujan. Kenikmatan melihat bulan gue terusin waktu perjalanan naek ojek menuju ke rumah.

Percaya atau ngga, langit adalah salah satu sumber inspirasi yang mendekatkan diri gue pada The Creator of Life. Kalau langit saat itu cerah dan hati gue happy gue akan tersenyum dan menyapu ke seluruh sudutnya; "Hello God! Tuhan ada dimana sekarang?" (Meskipun gue tau Tuhan ngga dimana-mana). Gue akan coba menembus lapisan-lapisan awan, coba menebak ada apa yah dibalik awan? Ada rahasia apa yah disana? (Tidak lupa gue berharap ada malaikat bersayap melambai-lambai ke arah gue :)). Sedangkan kalau lagi sedih, gue akan merajuk dan bilang; "God, where are You sih?" (Meskipun gue tau dimana gue bisa menemukan-Nya). Kenikmatan yang sama saat menatap langit cerah, juga gue rasakan saat langit mendung, hujan, atau ketika kilatan petir menyambar. Gue merasakan sensasi saat merasakan lonely di tengah suasana hujan, perasaan kecil dan tidak punya kekuasaan apa-apa. Ketidakberdayaan yang malah membuat gue merasa sangat dekat dan sangat cinta pada-Nya. Oh, andai Tuhan bisa gue peluk!

Selain itu, inspirasi juga bisa dateng saat suasana hectic dan rame. Pemandangan sekeliling yang sekiranya asik untuk diperhatiin sering gue jadiin objek observasi. Kalo lagi happy pasti gue senyumin semuanya, tidak terkecuali pengamen dan para preman di terminal (soalnya gue preman juga, jadi mesti akrab!), dan sebaliknya mereka gue pelototin kalo lagi bete. Makanya gue paling seneng naik angkutan umum, karena selain kalo ngantuk tinggal tidur, banyak yang bisa gue jadiin sumber inspirasi. Penyebrang jalan, orang-orang yang semangat 45 nyelipin badannya di pintu bis yang ngga mau berhenti, ibu-ibu yang setengah kakinya udah di jalan tapi bisnya cuek aja tetep jalan, mas-mas yang sempet-sempetnya (kesempatan maksudnya!) ngelaba cewe didepannya dalam bis yang sumpek (watch out girls!), tampang jutek pengemudi mobil yang saling serobot ngga mau kalah, anak-anak SMP-SMA yang petantang-petenteng dengan muka siap ngebunuh, pengamen kecil yang kepanasan minta recehan sedang 'ibunya' neduh di bawah pohon...fiuuh...sumpe lo, seneng aja berada di tengah kesemrawutan dan stress-nya orang-orang Jakarta kalo hati lagi happy. Hmm...kelainan jiwa? Ngga tau yah, abis daripada diikutin, bisa gila beneran gue ngikutin emosi (meskipun kadang gue turutin juga kalo emang lagi males ngendaliin diri). Ya mungkin bisa dibilang ini terapi alternatif untuk memicu kreativitas. Ngga percaya? Well, it works with me! ;) Mata gue jelalatan dan otak muter kayak scenes film, sibuk menangkap moment, digabungin dengan khayalan indah gue sendiri, trus bikin cerita baru. Hehe, kayaknya berbakat juga jadi penulis scenario! (ngalem ;))

Banyak pemikiran-pemikiran penting juga perdebatan antara otak dan hati, antara pertanyaan dan jawaban, yang lahir dalam perjalanan gue. Umumnya sih di kendaraan umum (ya karena cuma disitu gue merasa sendiri dan bebas mengkhayal), selain di kamar adek gue (karena gue gak punya kamar sendiri) yang punya jendela gede menatap ke jalan, dan juga di WC! Nah loh! Hehe...kan gue bilang inspiration comes anytime, anywhere! Tapi secepat datengnya, secepat itu juga perginya. Makanya gue selalu membawa notebook (buku notes maksudnya, bukan laptop! :)), sketch book, dan pensil 2B kemanapun gue pergi, in case barangkali daripada supaya.

Beberapa hari lalu menjelang tidur, gue malah kebayang muka innocentnya Kate Winslet di film Titanic waktu jadi model sketch-nya Jack (Di Caprio). Pose-nya di salah satu scene yang di close up MUKA-nya itu (jangan ngeres dulu! ;)) bersliweran di kepala setiap kali gue memejamkan mata. Daripada jadi bisul, mending dituntaskan bukan? Nah, sampai menjelang subuh, baru pada sketch kelima gue sukses menemukan pose seperti yang gue mau. Oiya, awal mula gue "mari menggambar" itu, gara-gara kebayang tampang cool (banget!!! tuh sampe tiga tanda serunya, berarti BANGET!!!) Nico Saputra di AADC sehabis nonton Trans TV. Gue terinspirasi buat gambar dia, tapi malah ancur hasilnya karena cuma ngandelin ingetan aja (untuk menggambar profil yang bukan imajinasi, gue harus berdasarkan foto aslinya, kalo ngga semakin jauh aja dari mirip!). Baru setelah bete karena ngga mirip itu, gue mutusin buat tidur aja, eh ternyata si neng Rose malah menggoda imajinasi gue! mampus! kenapa juga bukan Di Caprio-nya??

Sounds weird, tapi begitulah cara gue mengekspresikan diri ke seluruh penjuru bumi dan langit. Weird.

No comments: